Infobaru.co.id, Ambon – Kehadiran negara dalam pemulangan masyarakat Kariuw Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah mendapat dukungan dari beberapa desa
Salah satunya, Pemerintah Negeri Rohomoni yang mendukung penuh atas upaya Negera memulangkan masyarakat Negeri Kariuw ke desa asalnya pasca konflik beberapa wawaktu yang lalu.
“Kami atas nama pemerintah Negeri Rohomoni sebagai kepedulian atas konflik kemanusiaan antara masyarakat negeri Pelauw dan Kariuw mendukung penuh pemulangan masyarakat Kariuw,” ungkap Kepala Pemerintah Negeri Rohomoni M. Daud Sangadji kepada wartawan di Negeri Rohomoni, Sabtu (17/12/2022) pagi tadi.
Baginya, sebagai bentuk persaudaraan dan rasa solidaritas yang selama ini dibangun di jazirah Hatuhaha membuat Makuku Negeri Rohomoni atau raja pemerintahan negeri rohomoni mendukung penuh upaya pemerintah provinsi Maluku dan Maluku Tengah untuk pemulangan Warga Kariuw.
“Kami atas nama kepala pemerintahan, Badan Saniri dan seluruh masyarakat negeri Rohomoni mendukung penuh pemulangan dengan damai tanpa kekerasan,” tegasnya.
Sementara itu, dukungan juga diungkapkan
Raja Naegeri Kailolo, Kecamatan Pulau Haruku, Rusdi Marasabessy yang mendukung penuh aksi pemulangan dari pemerintah provinsi Maluku dan Maluku Tengah kepada warga Kariu ke negeri asalnya.
”Pemerintah Negeri Kailolo, sebagai kepedulian kami terhadap kemanusiaan dan antar umat beragama di Kabupaten Malteng, kami pemerintah Negeri bersama masyarakat Kailolo, mendukung penuh, aksi damai pemulangan masyarakat Kariu ke kampung halamanya.
Baginya, kehidupan masyarakat di kabupaten Maluku Tengah khususnya di Kecamatan Pulau Haruku hidup laeng sayang laeng.
“Maluku Tengah hidup bae-bae laeng sayang laeng,” ungkapnya melalui Vidio rekaman yang menyebar di media sosial yang diterima media ini.
Selain itu, dukungan juga datang dari Raja Hitu Lama, Kecamatan Leihitu, Salhana Pelu, mendukung penuh proses perdamaian yang dilakukan basudara Negeri Pelauw dengan basudara Negeri Kariu, yang ditindaklanjuti proses pemulangan basudara Kariu ke kampung halaman.
“Karena sesungguhnya damai itu indah. Potong dikuku rasa didaging. Sagu salempeng di pata dua. Ale rasa beta rasa. Katong semua basudara. Salam damai dari Jazirah,” ujarnya. (ipu)