Infobaru.co.id, Ambon – Ketua DPRD Kota Ambon Ely Toisuta mengunjungi SMPN 23 Ambon di Kahena, STAIN Desa Batumerah Kecamatan Sirimau, Ambon, Senin (12/9/2022) pagi tadi.
Kepsek SMPN 23 Ambon S. Renhoat
saat kunjungan Ketua DPRD menyampaikan, salah satu kebutuhan sekolah saat ini yakni gedung sekolah. Sebab hanya memiliki empat ruangan termasuk kantor.
“Kita butuh ruangan untuk proses belajar mengajar, karena hanya empat ruangan, termasuk kantor,” ungkapnya.
Selain itu, Ia juga menyampaikan belum memiliki fasilitas pembelajaran seperti komputer, perpustakaan, laboratorium seperti sekokah lainnya di Kota Ambon.
Ketua DPRD, Toisutta secara tegas mengatakan pendidikan harus diutamakan. Untuk itu, pihaknya akan membawa aspirasi dari SMPN 23 Ambon supaya bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah Kota Ambon.
Menurutnya, Dana Alokasi Khusus (DAK) sekokah ini harus menjadi prioritas pembangunan, jangan hanya dalam kota ambon saja.
“DAK tidak boleh di buang dalam kota saja, ada kebutuhan sekokah lain menjadi perhatian, seperti SMP 23 yang masih banyak membutuhkan fasilitas,” tegasnya.
Sementara itu Ketua Komite SMPN 23 Ambon, H. Husein Wasahua mengungkapkan proses berdirinya SMPN 23 merupakan idenya untuk membangun lembaga pendidikan di kawasan Kahena STAIN mengingat masih minimnya SMP.
“Terbentuknya SMPN 23 Ambon ini merupakan inspirasi dari saya untuk bagaimana menghadirkan pendidikan di kawasan STAIN,” ungkapnya.
Untuk itu, Wasahua berharap agar Ketua DPRD Kota bisa memperjuangkan apa yang telah di sampaikan dalam kunjungan tersebut.
“Saya berharap agar menjadi catatan penting untuk menindaklanjuti demi kemajuan pendidikan pertama di kawasan STAIN,” harapnya.
Nurhasmia salah satu guru honorer sejak sekolah ini berdiri tahun 2015 berharap agar tenaga honorer yang belerja dapat diperjuangkan nasibnya
“Kami berharap kepada ibu selaku Ketua DPRD Kota Ambon untuk bisa memperjuangkan nasib kami yang masih setia mengajar pada lembaga pendidikan ini sejak berdiri tahun 2015,” harapnya.
Dirinya menambahkan, ada sembilan tenaga honor yang masih setia mengajar di sekolah, mereka berharap agar nasibnya diperhatikan.
“Kami ada sembilan tenaga honor yang masih setia mengajar di SMPN 23 Ambon, dengan harapan agar nasib kami dapat diperhatikan oleh ibu selaku pimpinan legislatif dinkota Ambon,” ujarnya. (Ipu)