Infobaru.co.id, Masohi – Dukungan Danlantamal IX Brigjen TNI (Mar) Said Latuconsina dalam misi penyelamatan di laut pada mahasiswa Poltekes Kemenkes Maluku, Sabtu (17/9/2022).
Danlantamal mengirim Personil terbaik TNI AL untuk memberikan kuliah pakar untuk mahasiswa dengan materi “Evakuasi Medis Laut (EML) dan Terapi Hiperbarik.
Kapten Laut (K) Agus Wijaya yang ditunjukan Danlantamal memberikan materi, dengan antusias dari mahasiswa program studi Keperawatan Masohi sebanyak 130 mengikuti giat tersebut.
“Kami menugaskan personelnya untuk memberikan materi Kesehatan Matra Laut tentang Evakuasi Medis Laut (EML) dan Terapi Hiperbarik kepada ratusan mahasiswa Poltekes Kesehatan Maluku di Masohi,” ungkapnya.
Jenderal satu bintang itu menambahkan pemberian materi pengenalan RUBT (Ruang Udara Bertekanan Tinggi), Terapi Hiperbarik Chamber, Cara Bertahan Hidup di Laut, Tenggelam dan Pertolongan Tenggelam mengingat Maluku merupakan daerah kepulauan.
“Maluku merupakan daerah kepulauan sehingga pemberikan kuliah penyelamatan laut kepada generasi mudah untuk memahami bagaimana cara menyelamatkan diri dan orang lain saat terjadi bencana di laut,” ucapnya.
Undangan Poltekes Kesehatan Maluku ini juga selaras dengan salah satu perintah harian Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, yakni menjaga kepercayaan rakyat dan negara kepada TNI AL.
“Dengan melakukan kerja nyata atau kerja sama dalam kegiatan yang bertujuan untuk keamanan, kesejahteraan dan kegiatan program yang bermanfaat bagi bangsa, institusi dan negara,” jelasnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kaprodi D III Keperawatan Masohi Rigoan Malawat mengucapkan banyak terimah kasih atas dukungan Danlantamal IX Ambon.
“Kami sangat berterima kasih kepada TNI AL dalam hal ini Lantamal IX Ambon, yang sudah mendukung dalam kegiatan kuliah pakar ini,” tutur Rigoan Malawat.
Materi materi pengenalan RUBT (Ruang Udara Bertekanan Tinggi), Terapi Hiperbarik Chamber, Cara Bertahan Hidup di Laut, Tenggelam dan Pertolongan Tenggelam sangat penting untuk para tenaga medis yang ada di Maluku.
“Materi ini sangat penting bagi kita, terutama generasi penerus tenaga medis yang akan bertugas di wilayah kepulauan Provinsi Maluku,” tambah beliau.
Kondisi geografis Provinsi Maluku dengan wilayah kepulauan tentunya mempunyai karakteristik yang berbeda. Baik secara sosial, ekonomi dan pendidikan sekalipun.
Dalam bidang pendidikan dan kesehatan tentunya, paradigma teori dan praktik akan sedikit berbeda dengan provinsi lain yang tidak memiliki banyak pulau.
Tingginya aktifitas di laut baik untuk kebutuhan ekonomi, penelitian, wisata bawah air dan lain sebagainya. Tentunya hal ini berpengaruh besar terhadap visi, misi ataupun muatan lokal institusi pendidikan kesehatan dalam mencetak tenaga medis.
Salah satu bentuk konsekuensi tingginya aktifitas dilaut adalah kecelakaan transportasi laut dan adanya kasus-kasus kesehatan penyelaman.
Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Maluku sebagai salah satu institusi pendidikan kesehatan menyadari pentingnya mencetak tenaga medis yang berwawasan kemaritiman.
Lantamal IX Ambon sebagai salah satu stakeholder yang mempunyai tugas, tanggungjawab dan fungsi utamanya di laut, tentunya memiliki kekhasan dan sejarah panjang terkait kemaritiman.
Sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih kepada para mahasiswa terkait konsep kesehatan kemaritiman. (Ipu)