Infobaru.co.id, Ambon – Kepolisian Daerah Maluku menggelar konferensi pers akhir tahun 2021 di ruang Rupatama Polda Maluku, Kamis (30/12/2021).
Konferensi pers yang di pimpin oleh Wakapolda Maluku Brigjen Jan Leonard de Fretes, dihadiri oleh para pejabat utama Polda Maluju serta para wartawan baik dari media cetak maupun elektronik/online.
Wakapolda menyampaikan, kegiatan konferensi pers ini merupakan kegiatan rutin akhir tahun Polda Maluku dimana dalam kegiatan ini dimaksudkan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang kinerja Polda Maluku bersama jajaran selama tahun 2021.
“Kegiatan ini juga merupakan ajang silahturahmi antara Kepolisian khususnya Polda Maluju dengan awak media yang ada di Ambon,” ungkap Wakapolda.
Sememyata itu, paparan yang disampaikan Kepala Biro Operasional Polda Maluku Kombes Antonius Wantri, angka kriminalisasi di Maluku pada tahun 2021 memgalami penurunan.
Pada 2020 terdapat 875 kasus kriminalitas. Pada 2021 jumlah kasus kriminalitas yang ditangani oleh Polda Maluku yakni 600 kasus.
“Tahun lalu 2020 sebanyak 875 kasus, dan tahun ini hanya 600 kasus. Ini menunjukan, kita mampu menekan angka kriminalitas di kalangan masyarakat Maluku,” ungkap dalam paparannya.
Ia memaparkan kasus kriminalitas yang mengalami penurunan seperti kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT. Pada 2020 angka kasus KDRT di Maluku sebanyak 150 kasus, dan pada 2021 turun menjadi 123 kasus.
Untuk kasus kekerasan terhadap anak pada 2020 sebanyak 247 kasus, dan pada 2021 mengalami penurunan sebanyak 190 kasus.
Termasuk kasus pencurian. Pada 2021, sebanyak 391 kasus dan pada 2020 lalu 511 kasus. Lalu kasus pencurian kendaraan bermotor alias curanmor di wilayah Maluku pada 2020 lalu sebanyak 114 kasus. Tapi pada 2021 ini turun menjadi 97 kasus.
Sementara itu kasus persetubuhan terhadap anak pada 2020 sebanyak 90 kasus, dan pada 2021 turun menjadi 80 kasus. Sementara kasus penipuan pada 2020 sebanyak 165 kasus. Di 2021 ini turun menjadi 92 kasus.
Sedangkan kasus krminal yang mengalami kenaikan khususnya pembunuhan dan narkoba. Untuk kasus pembunuhan pada 2020 sebanyak 8 kasus. Tapi naik pada 2021 menjadi 17 kasus.
“Kalau kasus narkoba pada 2020 sebanyak 119 kasus, dan 2021 naik menjadi 171 kasus. Yang mengalami kenaikan ini adalah kasus narkoba,” ujarnya. (Ipu)