Infobaru.co.id, Ambon – Capaian vaksinasi covid-19 di Provinsi Maluku masih sangat rendah dari target yang diharapkan.
Bahkan Provinsi Maluku berada pada urutan ketiga dari bawah dan kedua dari bawah untuk vaksinasi tahap I dan tahap II.
Hal ini disebabkan karena tidak sinkronnya data pada Kementrian Kesehatan RI dengan data yang diinput oleh pemerintah Provinsi Maluku.
Karena itu, tim percepatan penanganan covid-19 langsung melakukan rapat dilantai VI Kantor Gubernur Maluku, Rabu (10/11/2021) dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Brigjen TNI Arnold Ritiauw dihadiri langsung oleh Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI Bambang.
Kepada wartawan, Sekda Maluku Sadli Ie mengaku rapat tersebut merupakan tindak lanjut setelah satgas menemukan adanya selisih data antara data kementrian dengan data pemprov Maluku terhadap capaian vaksinasi covid-19.
“Pa pangdam hadir, pa danrem sebagai wakil ketua satgas berinisiasi kita rapat bagaimana strategi yang harus dilakukan untuk bagaimana provinsi Maluku bisa mencapai target yang diharapkan oleh pemerintah provinsi Maluku. Ada perbedaan data antara yang diinput secara elektro oleh kementrian dan dirilis oleh pemprov. Yang di pakai data itu yang dirilis secara elektro lewat sistem itu. Itu yang digunakan sehingga sekarang dalam mengejar target-target hard comunity di provinsi Maluku kita rendah,” jelas Sekda.
Olehnya itu, dalam rapat dengan seluruh satgas kabupaten kota di Maluku secara virtual tersebut sudah ditegaskan untum segera memperhatikan hal ini dan segera menyesuaikan dengan menginput data saat pelaksanaan vaksinasi dengan estimasi waktu yang sebelumnya hanya pukul 12.00 wit dimundur hingga pukul 14.00 wit agar kabupaten kota bisa terapdate.
“Perbedaan data kementrian lebih besar dari data pemprov Kan kita rilis kan manual oleh rilis kabupaten kota tetapi yang terinput melalui sistem itu dari kabupaten kota mungkin saja dari kabupaten kota yang pulau-pulau terabaikan sehingga data yang divalidasi secara manual itu lebih kecil dari yang tertuang disistem. Untuk kesamaannya sekarang kita harapkan setiap vaksinasi jalan harus diinput. Tidak lagi menunggu, tadi pa danrem saran untuk waktu input itu kita perpanjang tidak lagi pada jam 12.00 wit mungkin ke jam 14.00 wit. Batas waktu input,” ungkap sekda. (Ipu)