Ekonomi - 14 September 2025

Investasi Perikanan Jepang Temui Bupati SBT, Alkatiri: Kami Siap untuk SBT

Infobaru.co.id, Ambon – Bupati Seram Bagian Timur (SBT), Fachri Husni Alkatiri, tengah berupaya keras untuk menarik investasi masuk ke wilayah julukan Ita Wotu Nusa.

Hal ini tidak terlepas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan menciptakan lapangan kerja di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).

Hal ini diungkapkan Alkatiri usai menemui Direktur PT. Amy Fasifik Morotai, Ali Amram Harahap dan investor perikanan Jepang di salah satu Restoran di Ambon, Minggu (14/9/2025).

“Saya buka pintu sebesar-besarnya kepada investasi yang akan masuk di Kabupaten Seram Bagian Timur,” ungkapnya.

Alkatiri menekankan bahwa kehadiran investor, terutama dari sektor swasta, sangat penting untuk memperkuat fondasi ekonomi SBT. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten SBT telah mengambil beberapa langkah strategis.

“Ini merupakan pilihan strategis karena kondisi keuangan daerah yang sangat terbatas, untuk itu dibutuhkan investor guna membangun Kabupaten SBT,” jelasnya.

Menyoal percepatan perijinan, Bupati berkomitmen untuk menyederhanakan dan mempercepat proses perizinan bagi calon investor.

“Saya permudah dan tidak ada yang menyulitkan investor di SBT selama kebutuhan daerah dipenuhi investari,” tegasnya.

Hal ini bertujuan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif tidak lain untuk menarik modal dan meyakinkan investor untuk menanamkan modalnya di SBT.

Bupati Fachri meyakini bahwa dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, terutama di sektor perikanan dan minyak bumi, SBT memiliki peluang besar untuk menarik investasi.

Upaya ini juga sejalan dengan program hilirisasi sagu yang sedang didorong oleh Pemkab SBT untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal.

Dirinya mengungkapkan pemerintah Kabupaten SBT, melalui Dinas Kelautan dan Perikanan, sudah melakukan berbagai upaya untuk memajukan sektor ini, seperti mencanangkan program Kampung Terpadu Nelayan dan mengusulkan program-program lain ke Kementerian Kelautan dan Perikanan. 

Dirinya berpendapat bahwa pemerintah perlu menciptakan iklim investasi yang kondusif dan mempermudah perizinan agar pengusaha atau investor swasta tertarik menanamkan modal di SBT.

Investasi swasta dapat membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan nilai produksi perikanan, yang pada akhirnya akan menambah pendapatan daerah.

“Pengembangan infrastruktur pihak swasta bisa membangun fasilitas-fasilitas penting seperti cold storage atau tempat pengolahan ikan, yang saat ini masih minim atau bahkan tidak ada di SBT.

Dengan adanya investasi, ekonomi masyarakat nelayan akan bergerak lebih dinamis dan mandiri, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kepercayaan pada pihak swasta ini bukan berarti pemerintah lepas tangan, melainkan sebuah sinergi untuk bersama-sama mengoptimalkan potensi perikanan yang melimpah di SBT,” ujarnya. (Ipu)

To Top