Infobaru.co.id, Ambon – Pemuda Maluku adalah agen perubahan, pendobrak pembangunan berkelanjutan. Pemuda harus sense of crisis terhadap muatan visi Capres-Cawapres di Maluku.
Untuk itu, pemuda harus menahan dukungan dan belum harus menyatakan sikap dukungan terhadap capres maupun cawapres tertentu di Maluku.
Pasalnya, belum terlintas dalam ucapan para capres-cawapres soal kontrak politik antara rakyat Maluku dengan para Capres Cawapres.
“Setelah Pilpres, Maluku dapat apa?. Apakah ada jabatan Menteri asal Maluku, bagaimana dengan nasib LIN, Blok Masela dan Ambon New Port, lalu ekspektasi Maluku sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK),” ungkap Direktur Maluku Political Network Wahada Mony kepada media ini, Rabu (3/1/2024).
Baginya, mestinya pemuda Maluku menagi janji politik dan melakukan kontrak politik dengan para kandidat capres cawapres.
“Ini bukan hal yang baru terjadi, tapi seringkali, maluku dianaktirikan ditingkat pusat, posisi tawar lemah bahkan pembangnan kurang diperhatikan,”
Pemilu dan Pilpres sudah harus menjawab kebutuhan Maluku saat ini.
Ditambahkan, bukan pepesan kosong semata yang terus dijanjikan oleh pempus, sehingga, perlunya pemuda Maluku beraksi untuk menuntut keadilan, menagih janji para capres dan cawapres agar sudinya memperhatikan Maluku.
“Membangun kesetaraan pembangunan Maluku dengan daerah-daerah lainnya di republik ini. Pilpres 2024, Bangun kesejahteraan untuk masyarakat Maluku,” ujarnya. (Ipu)
