Daerah - 4 Februari 2023

Penjabat Buru Resmikan Pabrik Es di Ubun, ini Harpannya

Infobaru.co.id, Buru – Penjabat Bupati Buru Djalaluddin Salampessy membuka secara langsung, sekaligus meresmikan Launching Perdana Pengoperasian Pabrik Es milik Pemda Buru yang bekerjasama dengan PT. Harta Samudra di Desa Ubun Kecamatan Liliali, Minggu (4/2/2023).

Peresmian pabrik es curah merupakan kerjasama dengan Oei eng San Selaku Direktur PT. Harta Samudra dengan Dinas Perikanan Kabupaten Buru, hal ini tidak terlepas dari upaya keras dari Kepala Dinas Perikanan Ibu Ulfairan Thir.

“Hari ini saya secara resmi menandatangani kerja sama dengan PT Harta Samudra sekaligus membuka pabrik pengolahan es curah,” ungkapnya.

Salampessy menambahkan, langkah yang dilakukan Kadis perikanan adalah langkah besar guna menjaga quality control ekspor ikan di Kabupaten Buru ke luar negeri.

“Patut diapresiasi upaya yang dilakukan Ibu Kadis Perikanan guna menjaga quality control prodak perikanan di Kabupaten Buru,” jelasnya.

Baginya, perikanan di Kabupaten Buru termasuk cukup maju, karena beberapa upaya pengolahan ikan tuna berjalan dengan baik atas kerjasama dengan PT. Harta Samudra yang ada di Kecamatan Waplau.

Sementara nelayan – nelayan di Kabupaten Buru yang memiliki sertifikat dan satu-satunya di dunia dimana sertifikat pengelolaan yang diakui dunia internasional

“Dengan sertifikat yang merupakan satu-satunya di dunia, maka konsumen dari Amerika menerima lansung ekspor Ikan Tuna segar dari Kabupaten Buru, ini merupakan salah satu kebanggaan dari masyarakat di Kabupaten Buru,” ucapnya.

Untuk menjaga kelangsungan hidup, masyarakat harus memberikan dukungan yang kuat kepada PT. Hasta Samudra.

“Pekerja di PT. Harta Samudra  89 persen karyawan lokal, sehingga bisa mengurangi pengangguran di Desa Ubun, semoga kedepan bisa mendorong kesejahteraan dan prodak perikanan lebih baik lagi,” harapnya.

Sementara itu Direktur PT Harta Samudra Oei eng San atau disapa Ongko San mengungkapkan keprihatinan atas pabrik es yang dibangun delapan tahun belum yang lalu belum juga  di fungsikan.

“Pabrik es ini dibangun sejak tahun 2015, namun selama ini dinas perikanan tidak pernah memanfaatkan dengan baik guna mendapatkan PAD,” ungkapnya.

Melihat kondisi pabrik yang tidak lagi di fungsika, dirinya menawarkan lansung ke dinas untuk dikelola guna mendapatkan PAD.

“Saya tanya di dinas perikanan kenapa pabrik es itu tidak di kelola, kata ibu kadis tidak ada yang kelola, kemudian saya tawar sendiri dan hari ini terjadi penandatangan kerjasama selama lima tahun,” jelasnya.

Dengan kebaradaan pabrik es curah ini nelayan dapat bekerja dengan semangat guna meningkatkan hasil perikanan.

“Masyarakat di pesisir Namlea banyak nelayan dan tidak bisa menyimpan ikan dengan waktu yang lama untuk di awet,” ujarnya. (Ipu)

To Top