Ekonomi - 1 Oktober 2022

LSM Baladaya Dorong PLTU Babelan Capai Net Ero Emissions

Infobaru.co.id, Bekasi – The Business 20 atau B20 merupakan outreach group dari G20 yang mewakili komunitas bisnis internasional.

Melalui keberadaan para pelaku bisnis dari seluruh dunia, B20 merefleksikan peran sektor swasta sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan berimbang.

B20 melakukan sejumlah pertemuan dengan tujuan mengembangkan rekomendasi dan menghasilkan komitmen-komitmen relevan terkait isu-isu global dan pembangunan ekonomi global, termasuk isu perubahan iklim serta Green Economy (Ekonomi Hijau).

Kegiatan sampingan  B20 merupakan rangkaian kegiatan dari G20 yang puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) digelar di Bali pada 15-16 November 2022 .

Kita ketahui bahwa pada 29 September 2022, Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) yang berkolaborasi dengan B20 Trade & Investment Task Force mengadakan acara sampingan (side event), webinar bertema ” Indonesia’s Scenario to Achieve Net Zero” pada 29 September 2022 pada pukul 15.00 – 16.30 WIB.Dalam pembukaannya, Ibu Maria Elka Pangestu mendorong sektor swasta agar mendukung kebijakan green economy dan mencapai emisi hingga nol.

Dalam webinar itu, diantaranya,  Sinarmas, Danone dan Pertamina turut hadir sebagai pembicara kunci (keynote speakers) dan menguraikan strategi mereka dalam mendukung  kebijakan “net zero emissions”.

DPP Baladaya mengapresiasi setinggi-tingginya atas penyelenggaraan kegiatan tersebut dan turut menyertakan Sekjend DPP LSM Baladaya, Dian Surahman dalam mengikuti dengan seksama kegiatan itu.

Dirinya juga mempartanyakan pembangkit listrik tenaga uap dari bahan bakar batu bara dan biomassa? apakah akan turut mendukung kebijakan ini?

“Kami mengadakan pemantauan berbasis peranserta masyarakat pada PLTU Babelan yang dibangun berdekatan dengan rumah warga kampung dan dampaknya bagi masyarakat sekitar,” ungkap Sekjend DPP LSM Baladaya Dian Surahman kepada media ini melalui rilisnya.

Pembangkit Listrik Berbahan Bakar Batubara (PLTU) Babelan yang dioperasikan oleh PT Cikarang Listrindo tbk memiliki total kapasitas 280 MW dengan menggunakan teknologi Boiler CFB.

Pembangkit itu memakai batubara yang dipasok dari PT Antang Gunung Meratus dan PT Adaro Indonesia.

Pembangkit ini telah dilengkapi dengan sistem biomass handling pada tahun 2021. Pasokan cangkang sawit di supply dari berbagai mill cangkang sawit dan trader (PT Cikarang Listrindo tbk, 2021).

“Berdasarkan pada pemantauan tim bahwa dominan distribusi pasokan bahan bakar pembangkit itu adalah Batu bara, yang dipasok melalui transportasi air, tongkang. Tim Investigasi LSM BALADAYA belum melihat adanya distribusi  pasokan Cangkang Kelapa Sawit,” jelasnya.

Muhammad Da’im, Bidang Lingkungan Hidup DPP LSM Baladaya, yang juga merupakan warga sekitar PLTU Babelan, dalam laporannya menguraikan bahwa penggunaan biomassa pada PLTU Babelan masih diragukan dan menyisakan pertanyaan besar apakah penggunaanya mampu mencapai emisi bersih hingga nol?

Berdasarkan pada pemantauan pemerintah Republik Indonesia, melalui Bappenas saat ini mengembangkan “Green Economy Index” (GEI). GEI merupakan pengukuran skala nasional yang mengcover tiga aspek, yaitu aspek lingkungan, aspek ekonomi, dan aspek sosial. Dan kami sangat mendukung hal ini guna kebermanfaatan bersama, namun konsep ini perlu dikembangkan secara geo-ekonomi hingga sampai pada perusahaan yang beroperasi di desa dan atau kampung-kampung, termasuk yang berada di wilayah kabupaten Bekasi Jawa Barat.

Daru uraian di atas, komitmen yang kuat dari pihak swasta dan pihak pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan kerangka pembangunan yang berimbang, antara kepentingan ekonomi dengan misi konservasi lingkungan hidup dan lingkungan sosialnya.

Atas hal itu, DPP LSM BALADAYA meminta :
1. Pemerintah Republik Indonesia untuk mendorong  konsep Green Economy masuk pada  RPJMD Provinsi/kabupaten/kota, sebagai acuan dalam pelaksanaan transformasi menuju green economy.

2. Pelaku Industri listrik, termasuk PLTU Babelan agar mendukung kebijakan green economy dan net to zero emission.

3. Masyarakat sipil agar meningkatkan dan melakukan penguatan  awareness untuk perubahan iklim. (Ipu)

To Top