Infobaru.co.id, Ambon – Ukulele merupakan salah satu alat musik tradisional yang ada di Maluku, mulai dikenal di Maluku sekitar tahun 1880 dan sejak saat itu juga ukulele seperti menjadi pengait keberagaman yang ada di kepulauan rempah ini.
Komunitas Ukulele Maluku atau Moluccan Ukulele Community yang dikoordinir oleh Nicho Tulalessy menggelar kegiatan yang bertajuk “Moluccan Ukulele Day” sebagai momentum untuk menyatukan seluruh putra daerah Maluku yang cinta akan musik ukulele bertempat di Sport Hall, Karang Panjang, kota Ambon, Minggu (4/9/2022)
Dengan tema yang diusung pada kesempatan kali ini “Musik Ukulele Menebar Cinta dari Kepulauan Maluku untuk Dunia”.
Komandan Lantamal IX Brigadir Jendral TNI (Mar) Said Latuconsina yang juga sebagai pembina dari Moluccan Ukulele ini aktif dalam kegiatan komunitas tersebut.
“Musik adalah identitas dari Maluku, sebagaimana UNESCO pada tanggal 31 Oktober 2019 yang lalu menobatkan Maluku sebagai Kota Musik Dunia,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Danlantamal yang didampingi Ketua Korcab IX DJA III Ny. Widiya Said Latuconsina, dalam sambutannya mengungkapkan maluku harus melestarikan budaya.
“Sudah menjadi tugas kita sebagai warga Maluku untuk terus melestarikan kebudayaan kita,” pesannya.
Dijelaskan, petikan musik ukulele memberikan pesan cinta pada dunia.
“Melalui petikan musik ukulele ini, mari kita tebarkan pesan cinta damai dan persatuan baik di Maluku, Indonesia dan Dunia,” ujarnya.
Dalam pencanangan Moluccan Ukulele Day ini, dihadiri sekitar 1.300 anak-anak dari komunitas ukulele di seluruh Provinsi Maluku.
Selain menjadi momentum untuk menyatukan anak-anak pecinta musik ukulele di Maluku, acara ini juga sebagai ajang untuk menggaungkan rasa cinta damai di seluruh pelosok negeri terlebih seluruh penjuru dunia. (Ipu)