Oleh
Presiden Komite Pemuda Pembangunan Indonesia Timur (KP2IT) Ebit B.T, SH
Dampak wabah virus Corona (Covid-19) tidak hanya merugikan sisi kesehatan. Virus yang bermula dari Kota Wuhan, Tiongkok, ini bahkan turut mempengaruhi perekonomian negara-negara di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.
Pikiran Rakyat.
Situasi ini yang kemudian pemerintah Indonesia telah menganggarkan 700 triliun untuk penanganan Covid-19 anggaran yang begitu besar dan sebagian anggaran itu di alokasikan untuk pembelian vaksin dalam rangka melakukan vaksin massal di seluruh Indonesia.
Tapi pemerintah dan DPR, serta KPK harus mengawasi tidak boleh sampai ada ruang spekulasi terkait jual beli vaksin Covid. Presiden DPP KP2IT meminta pemerintah tidak memberi ruang bagi spekulasi jual-beli vaksin corona jalur mandiri.
Agar masyarakat tidak terkecoh dan dirugikan, Satgas Covid-19 dan PT Bio Farma harus meningkatkan intensitas sosialisasi informasi tentang rencana ketersediaan vaksin, jadwal vaksinasi, harga vaksin dan tata cara pembelian vaksin corona jalur mandiri.
Namun pemerintah sudah melakukan pesananan dan pembelian vaksin dengan dosis yang begitu besar jumlahnya demi mengatasi melebarnya kasus Covid19 di Indonesia.
Nyatanya suntikan vaksin sudah dilakukan di Indonesia dan hampir merata di seluruh daerah, suntikan vaksin itu juga dilakukan 2 kali suntikan, dengan alasan bermacam-macam, ada yang bilang untuk menangkal Covid19 ada juga yang bilang agar virus tidak menyebar dan mendekati manusia, tapi alhasilnya juga masih terjadi ratusan manusia di Indonesia yang menjadi korban Covid19 lagi.
Melihat situasi ini kita sangat pesimis dengan pemberian vaksin ini, karena ada isu yang beredar pula bahwa suntikan vaksin tidak berhenti pada 2 kali suntikan tapi bisa di mainkan sampai 3 sampai 4 kali suntikan, keberadaan dengan situasi seperti ini jelas-jelas menandakan ada rekayasa dan permainan yang kemudian bisa saja menguntungkan kelompok-kelompok tertentu yang memainkan situasi dan kondisi negara saat ini.
Sebagai rakyat akan menjadi korban permainan situasi semacam begini, situasi negara terpuruk sudah jika isu Covid19 tidak di hentikan. Kita lihat secara bersama-sama Juni-Juli 2021 Negara -negara Eropa saat ini lagi melaksanakan turnamen piala Euro yang begitu meriah dan stadion Bola dipenuhi oleh banyaknya sporter dari masing-masing negara padahal mereka juga baru dipulihkan oleh kasus Covid-19, kenapa demikian karena mereka sudah tahu rumusnya, jika pemerintah Indonesia belum tahu rumusnya segera untuk mencari rumus terbaik tersebut, agar saatnya negara ini dipulihkan oleh sakitnya akibat Covid-19 ini.
Jika pemerintah lambat dan rakyat semakin di bingunkan dengan ketergantungan vaksin maka rakyat akan dibuat menderita, karena kita harus belajar dari ketelitian Ibnu Sina dimana beliau mengatakan bahwa kematian bukan hanya disebabkan oleh penyakit virus atau bakteri ansih tapi kematian disebabkan oleh ketakutan dan kejiwaan diri yang terasa terancam akibat dari situasi dan kondisi yang selalu di isukan setiap hari, sehingga menyebabkan kerusakan mental dan psikologis sampai menyababkan mati, jadi mati bukan karena Covid-19 tapi karena ketakutan yang berlebihan.
Berharap pemerintah jadikan situasi Covid-19 sebagai Pandemi biasa memisalkan di Singapura dan negara-negara lain yang menerapkan Pandemi ini sebagai penyakit flu biasa saja, sehingga penanganan tidak berlebihan seperti saat ini dan roda perekonomian harus segera pulih kembali demi kemaslahatan rakyat, bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai ini.