Infobaru.co.id, Ambon – Pengendara mobil dan motor di jalan alternatif jembatan dua di Desa Suli Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah resah akibat kemacetan panjang.
Bukan saja itu, warga juga resah dengan timbunan jalan yang tidak menggunakan sirtu, namun menggunakan tanah berlumpur sehingga banyak mobil yang tertanam akibat jalan yang di kerjakan pemenang tender jambatan tersebut.
“Balai Jalan dan Jembatan harus menegur pekerja jalan alternatif pembuatan jembatan dua yang kerja tidak menggunakan sirtu,” ungkap Abd Halim kepada media ini saat melintas jalan tersebut, Rabu (19/5/2021).
Halim yang merupakan warga Maluku Tengah ini menyesalkan pekerjaan jalan tersebut yang menggunakan tanah gunung sehinga banyak mobil yang tertanam akibat lumpur.
“Ini kan musim hujan, sementara jalan itu menggunakan tanah berlumpur akibatnya banyak mobil yang terperangkap akibat jalan berlumpur, yang mengakibatkan kemacetan panjang,” kesalnya.
Ditambahkan, penentuan tebal lapisan batu belah disesuaikan dengan kebutuhan (jenis dan frekuensi lalu lintas) dan ketersediaan batu. Untuk tebal lapisan 15 cm digunakan batu belah/ pecah dengan ukuran 8/15, dan untuk ukuran batu 15/20 biasanya digunakan untuk lapisan dengan tebal 20 cm.
“Tanah asli di bawah lapis pondasi harus dipadatkan dengan alat pemadat (mesin gilas, steamper, timbres) dengan kemiringan yang direncanakan untuk permukaan,” jelasnya.
Lapisan paling atas berupa campuran pasir dengan tanah terpilih, atau dapat terbuat dari sirtu dan atau krosok dengan tebal 2 cm, yang kemudian dipadatkan dengan mesin gilas roda besi (tandem roller)
Konstruksi perkerasan lentur jalan terdiri
dari lapisan-lapisan yang diletakkan diatas
tanah dasar yang telah dipadatkan. Lapisan – lapisan tersebut berfungsi untuk menerima beban lalu lintas dan menyebarkannya ke lapisan yang ada dibawahnya.
“Pemilihan material yang baik akan menimbulkan distribusi beban yang baik pula sehingga diharapkan beban lalulintas yang terdistribusi ke tanah besarnya tidak melebihi daya dukung tanah tersebut,” ujarnya. (Ipu)