Infobaru.co.id, Ambon – Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Forum Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) melakukan aksi memperingati 58 tahun Indonesia Aneksasi Bangsa Papua Barat, Sabtu (1/5/2021) pukul 10.00 Wit.
Bukan saja itu mereka juga menyuarakan hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi bangsa Papua Barat.
“Hari ini tepatnya tanggal 1 Mei merupakan hari Aneksasi bagi bangsa Papua Barat yang ke-58. Keberadaan Indonesia di tanah Papua adalah Ilegal,” ungkap Korlap aksi Herman Giban di bundarn Patung Leimena Desa Poka Kecamatan Teluk Ambon.
Dijelaskan tanggal 1 Desember 1961 di Holandia negara Papua Barat telah diakui oleh pemerintahan Belanda. Untuk itu mereka mendesak untuk memberikan kebebasan dan hak menentukan nasib sendiri.
“Kami mendesak untuk menutup dan menghentikan aktifitas eksploitasi semua perusahan MNC. Menjamin kebebasan jurnalis di papua. Bebaskan seluruh tahanan politik,” tegasnya.
Selain itu mereka menuntut agar pemerintah indonesia menarik pernyataan bahwa KKB bukan teroris.
“Rakyat Papua bukan separatis dan KKB bukan teroris, untuk itu pemerintah harus menarik pernyataan bahwa KKB bukan teroris,” sesalnya.
Penanggungjawab aksi Alfret Mote Aksi di Patung Leimena berjalan sekitar satu jam berjalan dengan damai dan kawal ketat oleh puluhan personil TNI dan Polri. (Ipu)
