Featured - 6 April 2020

Maluku tambah satu pasien covid-19

INFOBARU – Seorang perempuan lansia di Ambon, Maluku, yang diperiksa melalui rapid test dinyatakan terindikasi positif virus Corona (COVID-19). Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 kini menunggu hasil pemeriksaan PCR.

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Maluku Kasrul Selang di kantor Gubernur Maluku, Sabtu (4/4/2020), menyatakan bahwa Ambon kini ada satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Namun, hasil pemeriksaan rapid test harus dikonfirmasi ulang melalui pemeriksaan PCR.

Pasien tersebut kini ditangani sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. “Positif tapi versi pakai rapid test. Beberapa hari lalu dia mengeluh badan lemas dan langsung diperiksa dokter melalui rapid test,” jelasnya.

Kasrul, yang juga Sekda Maluku, menjelaskan pasien tersebut pergi dari Makassar dan tiba di Ambon dua pekan lalu. “Jadi pasien domisili di Ambon, tapi pernah ke Makassar dan kembali ke Ambon pada 14 Maret lalu. Beliau mengeluh badan lemas-lemas, dibawa ke dokter, kemudian di-rontgen dan seterusnya beberapa hari lalu oleh dokter itu pakai rapid test, ternyata positif,” kata Kasrul.

Menurut Kasrul, pasien tersebut kini berada di ruang isolasi di Rumah Sakit Tentara (RST) Ambon.  “Pasiennya perempuan, umurnya di atas 70 tahun. Masih di RST sekarang di ruangan isolasi. Jadi diperlakukan pasien positif. Kami tunggu hasil PCR untuk melakukan penjajakan. Sekarang kami kirim ke Jakarta karena Maluku masuk ke labnya DKI,” ujar dia.

Tak berhenti disitu saja, sang suami dari nenek yang sudah dinyataan PDP ini ternyata tertular juga, sehingga kini ada dua pasien di Ambon yang dinyatakan PDP, pasangan suami istri.

“Tadi sore (Rapid test) kita dapat informasi ada dua PDP kita di salah satu kecamatan tepatnya di Saparua, Maluku Utara. Dari hasil Rapid Test menunjukkan reaktif berarti positif covid-19. Kedua orang itu merupakan pasangan suami istri” jelasnya di kantor Gubernur, Minggu (5/4/2020).

Kedua Pasutri, lanjut Kasrul juga akan melakukan tes ke beberapa keluarganya, terutama kelaurga yang serumah dengan pasien tersebut. “Kita tes yang keluarga didalam rumah. Karena mereka melakukan perjalanan itu ada beberapa orang didalam rumah, tidak hanya suami istri itu saja,” pungkasnya.(IB/2)

Beri Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top