Infobaru.co.id, Ambon – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kembali melaksanakan pelatihan pemuda peduli rawan sosial di Kecamatan Huamual Belakang di Desa Waesala Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Kamis (23/11/2023).
Pelatihan yang dibuka secara online oleh Asisten Deputi Kepeloporan Zainal Aminin yang dihadiri 150 orang peserta baik secara offline maupun online yang diseleksi mewakili Kabupaten Seram Bagian Barat.
Pelatihan dilaksanakan oleh Kemenpora yang merupakan bagian kepemudaan dengan tujuan untuk menyiapkan masyarakat di Kabupaten SBB yang mampu memecah rawan sosial
Pelatihan kepemudaan, ini merupakan kerja keras dari salah satu tokoh pemuda Maluku, Abukasim Sangadji yang biasa disapa (AKS) atas kerja keras untuk mewujudkan kedamaian di bumi raja-raja, terkhusus di Kabupaten SBB.
Asdep dalam sambutannya mengungkapkan pemuda merupakan tongkat sejarah. Pentingnya peran anak muda untuk turut menyelesaikan masalah sosial di Tanah Air, khususnya di Kabupaten SBB.
“Pemuda merupakan garda terdepan, maju mundurnya suatu negara terpergantung dari pemuda, jika pemuda baik, maka negara juga akan baik,” ungkap dalam sambutannya.
Pelatihan yang dilaksanakan sehari ini banyak menyita tenaga dan energi para peserta. Ini karena agenda yang padat akan diskusi oleh beberapa pemateri dan usaha mencari solusi atas apa yang dialami oleh masyarakat di Kabupaten SBB ini.
Asdep juga menambahkan kepada seluruh peserta pelatihan, agar tidak boleh hanya selesai di sini, namun seluruh peserta harus menerapkan di kampung atau desa masing-masing setelah acara ini selesai.
“Syukur-syukur bisa berbagi pengalaman kepada keluarga dan orang dekat, pentingnya menjaga Kamtibmas di Kabupaten SBB,” ungkap kepala Desa Waesala Ramsal Kasturian dalam penutupan acara tersebut.
Dirinya juga mengajak kepada seluruh masyarakat yang ada di Kecamatan Huamual Belakang agar jangan terprovokasi jelang pemilihan legislatif 2024 nanti.
“Jangan korbankan waktu bertahun-tahun di penjara akibat konflik pileg 2024 nanti, marilah kita menjaga kondisi dengan mengurangi konflik kecil-kecilan dari dalam rumah, menghindari konflik yang merugikan kita sendiri dengan saling menghargai antar sesama,” ujarnya. (Ipu)