Infobaru.co.id, Ambon – Bentrok antar warga dengan polisi terjadi di Desa Tamilouw Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah. Insiden ini membuat sejumlah warga dan polisi mengalami luka-luka.
Insiden ini terjadi pada, Selasa tadi pagi sekitar pukul 06.30 Wit saat polisi mengamankan pelaku pembakaran kantor negeri Tamilouw dan pengrusakan tanaman warga yang hingga kini masih kabur.
Penangkapan para pelaku dipimpin lansung Kapolres Maluku Tengah dan Wakapolres. Hal ini dibenarkan Kabid humas polda maluku, Kombes Pol M. Roem Ohoirat kepada wartawan di ruang kerjanya siang tadi.
“Peristiwa ini terjadi sekira pukul 06.30 WIT, Selasa pagi tadi, dimana ada peristiwa penangkapan terduga pelaku pengrusakan yang berujung pada aksi pengrusakan mobil dinas, maupun mobil yang digunakan personil, bahkan anggota kita, termasuk juga warga, ” jelasnya.
Perwira tiga bunga melati dipundanya itu mengungkapkan, penangkapan yang berujung pada ketidak patuh pelaku pembakaran yang sudah dikantongi namanya untuk menyerahkan diri ke polisi, dan pihak kepolisian sudah beberapa kali dilakukan pemanggilan terhadap pelaku tapi tak datang.
“Para pelaku pengrusakan ini sudah dilakukan persuasif, dan pemanggilan namun tidak pernah hadir. Sehingga dilakukan upaya paksa itu, tapi sayang dihadang,” jelas Kabid.
Dalam aksinya, warga juga melukai 7 anggota polisi dan 4 kendaraan milik polri di rusak. Untuk melindungi diri dari amukan massa polisi melakukan pembubaran massa dengan menggunakan gas air mata dan peluru karet.
“Ada 4 kendaraan milik Polri yang dirusak termasuk 7 anggota kita mengalami luka-luka. Sehingga dilakukan upaya paksa dengan membubarkan massa menggunakan gas air mata dan peluru karet sehingga ada sejumlah warga yang terluka,” jelasnya.
Kini, lanjut Kabid warga dan anggota yang terkena imbas dari penghadangan itu kini sudah menjalani perawatan medis di fasilitas kesehatan terdekat.
Untuk memeriksa anggota yang berada dl lokasi, Wakapolda Maluku sudah menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan.
“Tadi pagi juga bapak Wakapolda sudah memerintahkan tim Propam Polda Maluku, untuk melakukan pemeriksaan terhadap anggota kita yang terlibat aksi tersebut,” tegasnya.
Dirinya juga menegaskan dalam.aksinya tidak ada personil yang menggunakan peluru tajam.
“Semuanya peluru karet, tidak ada peluru tajam sebab sebelum berangkat seluruhnya sudah diperiksa. Percayakan sama kami, yang salah tetap salah mau anggota ataupun masyarakat kita tindak,” ujarnya. (Ipu)